Pada kesempatan ini, disini saya akan memberikan sebuah contoh
mengenai konflik yang dapat terjadi dalam sebuah organisasi. Tulisan ini dibuat
dalam rangka menyelesaikan tugas mata kuliah Teori Organisasi Umum1#.
Organisasi sendiri merupakan suatu kelompok orang dalam suatu wadah
untuk tujuan bersama. Seiring berjalannya organisasi tersebut sering diwarnai
oleh sejumlah masalah yang sering disebut dengan konflik organisasi. Konflik
organisasi adalah suatu proses interaksi yang terjadi akibat adanya
ketidaksesuaian antara dua pendapat (sudut pandang) yang berpengaruh terhadap
pihak-pihak yang terlibat baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif.
Pada tulisan sebelumnya, saya membuat sebuah tulisan mengenai
organisasi yang ingin saya buat. Pada saat itu, di dalam tulisan tersebut saya
memaparkan ingin membuat sebuah organisasi yang merupakan wadah yang dapat
menampung aspirasi para programer wanita. Selanjutnya, pada tulisan ini saya
akan memberikan contoh mengenai sebuah konflik organisasi yang dapat terjadi
pada organisasi yang akan saya buat tersebut.
Konflik organisasi yang akan saya jadikan contoh disini adalah
megenai konflik antara individu dalam organisasi. Tidak dapat dipungkiri bahwa
setiap individu yang disatukan dalam sebuah organisasi akan memiliki perbedaan.
Hal ini dapat menjadi dasar timbulnya sebuah konflik di dalam organisasi.
Contoh kasus konflik
organisasi
Pada sebuah organisasi diadakan pemilihan ketua, wakil ketua, dan
pengurus yang terdiri dari sekertaris dan bendahara. Terdapat 4 kandidat yang
diberi nama Ayu, Bunga, Citra, dan Dewi yang sudah diseleksi terlebih dahulu
sebelumnya. Diantara keempat kandidat yang akan menduduki posisi ketua, wakil ketua, dan pengurus yang terdiri
dari sekertaris dan bendahara semua memiliki kelebihan masing-masing, persaingan
ketat pun terjadi dalam pemilihan tersebut.
Pemilihan berlangsung secara demokratis, semua anggota organisasi
memilih berdasarkan pilihannya masing-masing. Hasil suara terbanyak akan
menjadi ketua, selanjutnya hasil suara terbanyak kedua akan menjadi wakil
ketua, yang ketiga akan menjadi sekertaris, dan yg memiliki suara paling kecil
akan menjadi bendahara.
Setelah pemilihan dan penghitungan suara selesai, didapatkan
hasilnya yaitu suara tertinggi dimenangkan oleh Bunga yang berarti bunga akan
menjabat sebagai ketua dalam organisasi tersebut. Posisi kedua ditempati oleh Citra,
yang mengantarannya menjadi wakil ketua. Ketiga ditempati oleh Ayu yang akan
menjadi sekertaris dan posisi terakhir ditempati oleh Dewi, yang berarti ia
akan menjadi bendahara dalam organisasi tersebut.
Ternyata Ayu tidak terima dengan hasil pemilihan tersebut. Ia
merasa lebih unggul dibandingkan Bunga. Konflik organisasi pun muncul disini, Ayu
mengeluarkan statement yang menyatakan bahwa Bunga bertindak curang dan Ayu
meminta dilakukannya pengulangan proses pemilihan. Namun, karena kurangnya
bukti sehingga pemilihan tidak dapat diulang. Ayu pun geram atas hasil
keputusan tersebut dan masih menunjukan sikap tidak terimanya atas hasil
tersebut.
Penyelesaian
Dilihat dari kasus diatas yaitu konflik yang terjadi karena tidak
terimanya salah satu anggota atas pembagian tugas atau jabatan yang telah
ditetapkan, maka seharusnya pihak yang bersangkutan harus melakukan intofeksi diri.
Intofeksi mengapa dirinya tidak mendapat apa yang ia capai. Dan melakukan hal
yang lebih baik untuk mewujudkan keinginannya tersebut. Itulah salah satu
penyelesaian yang dapat diambil.
Sekian tulisan saya mengenai contoh konflik organisasi. Apabila masih
terdapat kekurangan mohon dimaklumi. Terimakasih sudah membaca semoga
bermanfaat.
maksudnya infofeksi diri apa introspeksi diri ya ???
BalasHapus