Pada postingan saya dibawah ini akan dibahas mengenai materi
Perubahan dan Penyelesaian. Yang didalamnya mencakup faktor-faktor perubahan,
proses perubahan, ciri-ciri pengembangan organisasi, dan metode pengembangan
organisasi. Untuk lebih jelasnya langsung saja kita simak dibawah ini.
Faktor-fakor
perubahan
Perubahan adalah hal yang pasti akan dilakukan oleh setiap
organisasi di dunia ini untuk menjaga eksistensinya, akibat perubahan
zaman. Perubahan atau berubah secara etimologis dapat bermakna sebagai
usaha atau perbuatan untuk membuat sesuatu berbeda dari sebelumnya. Dalam
istilah perubahan organisasi, dikenal juga istilah serupa yaitu change
interventation adalah sebuah rancangan aksi atau tindakan untuk membuat inovasi
dan merubah sesuatu menjadi berbeda.
Perubahan organisasi sendiri merupakan upaya masyarakat dalam
organisasi tersebut, bekerja sama dalam mencapai suatu tujuan yang sama, dengan
melakukan perubahan-perubahan organisasi dalam berbagai aspek. Faktor-faktor
dalam perubahan organisasi antara lain sebagai berikut :
a. Faktor Eksternal
Adalah penyebab perubahan yang berasal dari luar organisasi, atau
sering disebut lingkungan. Organisasi bersifat responsive terhadap perubahan
yang terjadi di lingkungannya. Oleh karena itu, jarang sekali suatu organisasi
melakukan perubahan besar tanpa adanya dorongan yang kuat dari lingkungannya.
Artinya, perubahan yang besar itu terjadi karena lingkungan menuntut seperti
itu. Beberapa penyebab perubahan organisasi yang termasuk faktor eksternal
adalah perkembangan politik, hukum, kebudayaan, teknologi, faktor ekonomi,
sumber alam, demografi, peraturan pemerintah, dan lain sebagainya.
Dari perubahan tersebut tentunya akan berdampak pada beberapa
perubahan dalam organisasi tersebut, seperti perubahan sifat organisasi. Untuk
menangani masalah tersebut, haruslah organisasi tersebut menetapkan suatu
tindakan atau kebijakan dan penyesuaian diri agar sifat organisasi yang sebelumnya
tidak lenyap dan terganti.
b. Faktor Internal
Merupakan suatu faktor yang segala keseluruhan faktor yang ada di
dalam organisasi dimana faktor tersebut dapat mempengaruhi organisasi dan
kegiatan organisasi tersebut yang bersangkutan. Dengan kata lain, faktor
internal adalah penyebab perubahan yang berasal dari dalam organisasi yang
bersangkutan, yang dapat berasal dari berbagai sumber antara lain:
- Problem hubungan
antar anggota
- Problem dalam
proses kerja sama
- Problem keuangan
Hubungan antar anggota yang kurang harmonis merupakan salah satu
problem yang lazim terjadi. Dibedakan menjadi dua, yaitu : problem yang
menyangkut hubungan atasan bawahan (hubungan yang bersifat vertikal), dan
problem yang menyangkut hubungan sesama anggota yang kedudukannya setingkat
(hubungan yang bersifat horizontal). Saat terjadi perubahan struktur
organisasi, haruslah tetap berpegang teguh kepada prinsip bahwa struktur
organisasi telah disusun dan di tetapkan dengan tujuan memberikan suatu
gambaran tentang berbagai hal dalam organisasi tersebut. Dalam melakukan
perubahan dalam suatu organisasi umumnya tidak berjalan dengan begitu lancar
karna terdapat beberapa hambatan dalam proses perubahan tersebut.
Proses Perubahan
Proses perubahan, yaitu mengadakan pengkajian, mengadakan
identifikasi, menetapkan perubahan, menentukan strategi, dan melakukan
evaluasi. Bila kita dapat memahami proses perubahan, maka dalam hal
pengambilan keputusan akan lebih didasarkan pada informasi tentang bagaimana
membantu seseorang atau orang lain dan mengurangi frustasi pada diri. Dalam
suatu proses perbahan, juga terdapat karakteristik nya. Dan berikut ini
merupakan beberapa karakteristik perubahan :
a. Dibutuhkan waktu yang lama untuk
mempromosikan perubahan di umum. Dalam hal ini, waktu sangat bereran penting
dalam terwujudnya suatu proses perubahan yang dilakukan oleh seseorang.
b. Untuk berubah,
seseorang membutuhkan motivasi, kemauan, dukunan, serta tekanan (pressure) yang
sama. penekanan dilakukan untuk merubah suatu kebiasaan yang sering dilakukan
dalam kehidupan sehari-hari. Tekanan tanpa dukungan, justru akan menghasilkan
frustasi dan bukan peningkatan. Tekanan yang disertai dukungan akan
menghasilkan perubahan.
c. Perubahan bukan
hal yang linier (lurus). Melakukan suatu perubahan, merupakan hal yang mudah,
namun tak mudah. Dalam melakukannya membutuhkan faktor lain, dan itu harus
sejalan dengan yang diinginkan.
d. Tidak semua orang
bereaksi pada suatu inovasi. Dalam hal ini, tidak semua orang dapat memasukkan
dirinya dalam suatu proses dengan mudah. Pasti membutuhkan usaha yang cukup
keras untuk berinovasi.
Ciri-Ciri
Pengembangan Organisasi
Pengembangan organisasi yang efektif memiliki beberapa ciri-ciri diantaranya
sebagai berikut :
1. Merupakan
strategi terencana dalam mewujudkan perubahan organisasional, yang memiliki
sasaran jelas berdasarkan diagnosa yang tepat dan akurat tentang permasalahan
yang dihadapi oleh suatu organisasi.
2. Merupakan
kolaborasi antara berbagai pihak yang akan terkena dampak perubahan yang akan
terjadi terhadap suatu organisasi.
3. Menekankan
cara-cara baru yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja seluruh organisasi
dan semua satuan kerja dalam organisasi.
4. Mengandung nilai
humanistik dimana pengembangan potensi manusia menjadi bagian terpenting.
5. Menggunakan
pendekatan komitmen sehingga selalu memperhitungkan pentingnya interaksi,
interaksi dan interdependensi antara organisasi sau dengan organisasi yang
lainnya.
6. berbagai satuan
kerja sebagai bagian integral di suasana yang utuh.
7. Menggunakan
pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas organisasi.
Metode Pengembangan
Organisasi
Dalam kegiatan pengembangan organisasi terdapat berbagai macam
metode yang pada dasarnya dikelompokan dalam 2 macam, yaitu metode pengembangan
perilaku, dan metode pengembangan keterampilan dan sikap.
1. Metode
Pengembangan Perilaku
Metode pengembangan perilaku atau Behavioral Development Methode merupakan
metode yang berusaha menyelidiki secara mendalam tentang proses perilaku
kelompok dan individu. Hal itu dapat dilakukan dengan mempergunakan berbagai
cara. Dengan kata lain, metode pengembangan perilaku dapat dibedakan menjadi
berberapa macam. Dalam buku ini hanya disebutkan 4 macam yaitu, jaringan
manajerial, latihan kepekaan, pembentukan tim, dan umpan balik survai.
Jaringan manajerial : Jaringan manajerial atau kisi manajerial
disebut juga latihan jaringan adalah suatu metode pengembangan organisasi yang
didasarkan jaringan material. Teori ini dipelopori oleh Robert Blake dan Jane
Mouton. Menurut mereka, gaya kepemimpinan akan menjadi sangat efektif apabila
perhatian pimpinan terhadap produksi dan orang dalam keadaan seimbang. Dalam
hal demikian pimpinan menunjukkan perhatian tinggi baik terhadap produksi
maupun terhadap orang.
Latihan Kepekaan : merupakan latihan dalam kelompok. Oleh karena
itu metode ini dinamakan pula metode T-group. dalam metode ini yang dimaksud
dengan kepekaan adalah kepekaan terhadap diri sendiri dan terhadap hubungan
diri sendiri dengan orang lain. Metode ini berlandaskan pada anggapan bahwa
kesulitan untuk berprestasi disebabkan oleh adanya persoalan emosional dari
kelompok orang-orang yang harus mencapi tujuan.
Pembentukan Tim : Merupakan salah satu metode pengembangan
organisasi dengan mengembangkan perilaku kelompok melalui suatu teknik
intervensi yang disebut pembentukan tim. Tujuan dari pada pengembangan perilaku
kelompok ialah untuk melakukan pekerjaan secara efektif dengan membentuk tim.
Umpan Balik Survai : adalah suatu metode yang berusaha mengumpulkan
data-data dari para anggota organisasi. Data itu meliputi data-data yang
berhubungan dengan tingkah laku, sikap, seta berbagai perasaan lain yang ada
pada diri setiap anggota organisasi.
2. Metode
Pengembangan Keterampilan dan Sikap
Metode ini merupakan suatu program latihan yang dilaksanakan secara
terus-menerus dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan
sikap para anggota organisasi. Oleh karena itu yang dimaksud dengan latihan
atau training adalah suatu proses pengembangan kecakapan, pengetahuan,
keterampilan, keahlian, dan sikap tingkah laku dari para anggota organisasi.
Program latihan dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya ialah latihan
di tempat kerja, latihan instruksi kerja, latihan di luar tempat pekerjaan, dan
latihan di tempat kerja tiruan.
Latihan di tempat kerja : Latihan kerja di tempat kerja yang
sebenarnya. Latihan ini melatih anggota organisasi untuk menjalankan pekerjaan-pekerjaan
dengan lebih efisien. Keuntungan yang diperoleh dalam latihan di tempat kerja
ini antara lain, sangat ekonomis karena para peserta tetap produktif selama
mereka mengikuti dan menjalankan latihan, selain itu prestasi anggota
organisasi tidak akan berkurang atau hilang, hal ini sangat berbeda apabila
dibanding dengan latihan yang diadakan diluar tempat kerja. Latihan yang di
luar tempat kerja akan mengakibatkan sebagian prestasi hilang apabila peserta
latihan kembali ke tempat kerjanya masing-masing.
Latihan instruksi kerja : Terdiri dari 3 macam yaitu Job
Instruction Training (latihan mengenai proses pemberian instruksi-instruksi
kerja. Para peserta latihan mula-mula diperkenalkan dengan pekerjaan, dan
kepada mereka diberikan berbagai instruksi dan demonstrasi secara bertahap
mengenai fungsi pekerjaan.) Job Methode Training (Latihan yang berhubungan
dengan penyederhanaan kerja) Job Relation Training (Latihan yang berhubungan
dengan faktor manusian di dalam pekerjaannya setiap hari).
Latihan di luar tempat kerja : merupakan latihan yang diadakan di
luar tempat kerja. Salah satu keuntungan dari latihan ini adalah adanya
motivasi dari para peserta latihan untuk lebih memahami materi/bahan pelajaran
mengingat mereka tidak dibebani dengan pekerjaan selama mereka mengikuti
latihan.
Latihan di tempat kerja tiruan : adalah latihan yang diberikan pada
tempat kerja tiruan. Latihan ini umumnya diberikan kepada mereka yang bekerja
di tempat-tempat kerja yang membawa risiko cukup besar. Dengan latihan ini diharapkan
para peserta lebih banyak menguasai tentang teknik-teknik kerja yang baik.
Sekian postingan saya mengenai perubahan dan penyelesaian, apabila
terdapat kekurangan mohon dimaafkan. Semoga postingan ini bermanfaat bagi
pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya. Tidak lupa saya ucakan
terimakasih kepada sumber yang saya jadikan referensi dalam pembuatan tugas
saya kali ini. sekian dan terimakasih.
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar