Pengambilan
keputusan yang paling berat dalam hidup
Pada
postingan saya kali ini, saya akan menceritan keputusan paling berat yang
terjadi dalam hidup saya. Postingan ini saya buat dalam rangka menyelesaikan
tugas mata kuliah Teori Organisasi umum 2#.
Yang dimaksud dengan keputusan sendiri adalah suatu reaksi terhadap beberapa solusi alternatif yang dilakukan
secara sadar dengan cara menganalisa kemungkinan - kemungkinan dari alternatif
tersebut bersama konsekuensinya.Setiap keputusan akan membuat pilihan terakhir,
dapat berupa tindakan atau opini. Itu semua bermula ketika kita perlu untuk
melakukan sesuatu tetapi tidak tahu apa yang harus dilakukan. Untuk itu
keputusan dapat dirasakan rasional atau irrasional dan dapat berdasarkan asumsi
kuat atau asumsi lemah. keputusan adalah suatu ketetapan yang diambil oleh
organ yang berwenang berdasarkan kewenangan yang ada padanya. Selama
hampir 20 tahun saya hidup di dunia ini, sudah banyak keputusan yang harus
diambil untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Namun, terdapat satu
keputusan yang saya rasa paling berat, yang paling sulit diambil, dan yang membuat
saya cukup bingung untuk menentukan keputusan yang harus saya ambil.
Kira-kira
sekitar 2 tahun yang lalu, ketika saya harus menentukan pilihan untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Saat duduk dibangku kelas 3
SMA, dipikiran saya yang tersirat pada saat itu saya ingin melanjutkan studi di
bidang pendidikan agar saya dapat menjadi guru. Tetapi pilihan itu tidak
mendapat dukungan dari keluarga, mungkin karena banyaknya anggapan bahwa gaji
seorang tenaga pengajar itu tidak terlalu besar dan untuk mencapai posisi guru
tetap harus melalui perjuangan bertahun-tahun lamanya.
Awalnya,
saat guru bimbingan konseling di sekolah saya waktu itu memperkirakan siswa/i
yang dapat mengikuti SNMPTN Undangan, nama saya tercantum didalamnya. Saya pun
sempat dipanggil untuk berkonsultasi dengan guru bimbingan konseling tersebut
mengenai jurusan yang akan saya ambil.Pada saat itu, saya mengambil keputusan
jika saya mendapat undangan tersebut saya akan memilih jurusan pendidikan
biologi dan pedidikan kimia. Tetapi ternyata kuota yang didapat sekolah saya
untuk mengikuti SNMPTN Undangan tersebut berkurang. Karena saya kurang giat
untuk menaikan nilai yang saya dapatkan, akhirnya saya tidak mendapatkan
kesempatan mengikuti SNMPTN Undangan tersebut.
Tetapi
pada saat itu saya tidak menyerah, masih banyak jalan untuk melanjutkan
pendidikan ke perguruan tinggi. Sampai akhirnya dibuka pendaftaran untuk
mengikuti PMDK di program diploma salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Bogor.
Tetapi, disana tidak ada jurusan kependidikan. Saya sempat bingung dengan
jurusan yang harus saya ambil, teman-teman saya yang lain banyak yang memilih
jurusan pertanian, argo bisnis, dan peternakan. Tetapi, minat saya bukan disitu
sehingga saya tidak mengikuti pilihan teman-teman saya. Disisi lain, ini
kesempatan emas yang dapat saya ikuti agar dapat melanjutkan pendidikan di PTN,
sehingga kesempatan ini tidak boleh saya lewatkan. Akhirnya setelah melalui
berbagai pertimbangan saya memilih jurusan Teknik lingkungan. saya sempat
pesimis, karena peminat di jurusan ini cukup banyak, pada saat itu saya berkata
kepada diri saya apabila saya diterima, saya tidak akan menyianyiakan
kesempatan tersebut.
Hari
demi hari berlalu, sampai akhirnya datang pengumuman siswa yang lulus dari
seleksi yang saya ikuti. Dari banyaknya siswa yang mendaftar, beberapa saja
yang lulus. Kebanggaan tersendiri bagi saya dapat lulus dari seleksi tersebut
dan mendapat kesempatan melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi negeri
ternama di Indonesia. Tetapi pada saat itu, kesempatan ini hanya saya jadikan
cadangan ketika saya tidak lulus SNMPTN Tertulis yang akan saya ikuti.
Tidak
lama selang pengumuman tersebut, datang sebuah surat undangan beasiswa di
Universitas Gunadarma. Akhirnya, saya datang di hari dan tanggal yang dijadwalkan.
Pada hari itu saya diminta memilih jurusan yang saya inginkan. Jujur saja saya
tidak pernah memikirkan akan melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi ini,
namun karena oleh orang tua saya menyuruh saya untuk datang pada hari yang
telah dijadwalkan oleh Universitas Gunadarma, akhirnya saya datang bermodalkan
pengetahuan saya mengenai Univeritas yang terkenal memiliki jurusan IT yang
bagus. Akhirnya saya memilih jurusan S1-Sistem Informasi di fakultas ilmu
komputer Universitas Gunadarma.
Akhirnya,
saya memiliki 2 pilihan apabila tidak lulus dalam SNMPTN Tertulis. S1 Sistem
Informasi Universitas Gundarma atau D3 Teknik Lingkungan IPB..? tetapi
keinginan saya masih tinggi untuk mengikuti SNMPTN Tertulis untuk
memperjuangkan jenjang S1 di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Ternyata,
perkuliahan di fakultas Diploma IPB lebih dahulu dilakukan dibandingkan
pengumuman SNMPTN Tertulis. Saya bingung apa yang harus saya ambil, konsekuensi
yang harus saya ambil ketika melepaskan kesempatan untuk kuliah di program
diploma IPB adalah ketika saya tidak lulus di SNMPTN Tertulis, maka kesempatan
saya untuk berkuliah di PTN hilang.
Disisi
lain orang tua saya mendukung saya untuk melanjutkan pendidikan di Universitas
Gunadarma, karena biaya pendidikan yang dikeluarkan antara mengambil S1 Sistem
Informasi Universitas Gundarma dan D3 Teknik Lingkungan IPB sama. Dan keduanya
memiliki prestasi yang membanggakan, menjadikan keduanya pilihan yang sangat
sulit saya putuskan.
Sampai
akhirnya orang tua saya berkata “Udah, masuk di Universitas Gundarma aja, itu
juga bagus ko ..” kata itu selalu terngiang di telinga saya hingga saat ini.
Mungkin ridho dan restu orang tua saya berada di sini. Akhirnya saya dengan
berat hati merelakan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di IPB.
Mungkin
memang rezeki saya ada Universitas Gunadarma, SNMPTN Tertulis yang saya ikuti
pun tidak membuahkan hasil. Demikianlah keputusan sulit yang sulit harus saya
tentukan untuk menentukan masa depan saya. Alasan lain ini adalah keputusan
tersulit yang harus saya pilih adalah karena saya pada saat itu tidak memiliki
ketertarikan di bidang komputer, tidak memiliki skill di bidang komputer, dan
saya tidak pernah bercita-cita masuk di jurusan ilmu komputer.
Tetapi,
ini adalah keputusan yang sudah saya ambil. Sehingga saya harus bisa menghadapi
ini semua dengan harapan ini adalah takdir yang terbaik yang ALLAH SWT berikan
kepada saya untuk kelangsungan masa depan saya.
Sekian
postingan saya mengenai keputusan terberat
yang terjadi dalam hidup saya, apabila terdapat kesalahan kata atau penulisan
dalam postingan saya kali ini mohon dimaafkan. Semoga postingan ini bermanfaat
bagi penulis pada khususnya dan bagi penulis pada umumnya.
Wassalamualaikum
wr wb.
(^_^)
0 komentar:
Posting Komentar