Assalamualaikum Wr. Wb
Bismillahirrahmanirrahim..
Dalam
tulisan pada kesempatan ini, saya akan membahas tentang Manusia dan Keindahan.
Terdapat beberapa pokok bahasan yang akan diuraikan dalam tugas penulisan yang
berkaitan dengan pokok bahasan Manusia dan Keindahan ini. Diantaranya
Keindahan, Renungan, dan Keserasian.
Dalam
pokok bahasan Keindahan, disini saya akan menjelaskan mengenai pengertian
keindahan, perbedaan antara keindahan sebagai suatu kualitas abstrak dan
sebagai sebuah benda tertentu yang indah, memberikan contoh keindahan secara
luas, menjelaskan tentang nilai estetik, membedakan nilai ekstrinsik dan intrinsik,
serta penjelasan tentang pengertian kontemplasi dan ekstansi. Kemudian dalam
pokok bahasan kedua mengenai Renungan, dalam tulisan ini saya akan menyebutkan
teori-teori dalam renungan. Dan yang terakhir dalam pokok bahasan ketiga yaitu
Keserasian, saya akan menguraikan tentang teori-teori dalam keserasian. Untuk
lebih jelasnya, langsung saja kita mulai pada pokok bahasan yang pertama, yaitu
keindahan.
“
Keindahan ”, bukankah kita sering mendengar dan mengucapkan kata tersebut? Namun
apabila kita diminta untuk menjelaskannya banyak diantara kita yang bingung
dengan makna dan arti dari keindahan itu sendiri. Oleh karena itu, disini saya
akan menjelaskan mengenai pengertian kaindahan terlebih dahulu sebelum membahas
bahasan yang lebih dalam mengenai keindahan. Terdapat beberapa definisi atau
pengertian dari Keindahan yang saya ambil dari beberapa sumber di internet,
diantaranya sebagai berikut :
- Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya.
- Kata benda Yunani klasik untuk "keindahan " adalah κάλλος, kallos, dan kata sifat untuk "indah" itu καλός, kalos. Kata bahasa Yunani Koine untuk indah itu ὡραῖος, hōraios, kata sifat etimologis berasal dari kata ὥρα, hora, yang berarti "jam." Dalam bahasa Yunani Koine, keindahan demikian dikaitkan dengan "berada di jam (waktu) yang sepatutnya."
- Laurence M. gould mengutip pendapatnya coleritge dalam wukmir dan gopinatha (1981;43) sebagai berikut :
‘’keindahan
adalah kesatuan dan keanekaan’’.
Maksud
kalimat diatas adalah : Jika melihat adalah kasatuan, maka artinya adalah pengamatan, perasaan, pemikiran,
dan penginderaan pandangan serta sasaran tujuan, kepada obyek yang dikatakan
indah. Selanjutnya keanekaan keindahan, mungkin
juga yang dimaksud adalah berbagai macam bentuk keindahan yang tercakup di dalam sejumlah obyek yang
dikatakan indah.
- Menurut Leo Tosloy, pujangga Rusia : Keindahan adalah sesuatu yang mendatangkan rasa sedang bagi yang melihatnya.
- Humo, pujangga Inggris juga menyampaikan pendapatnya mengenai keindahan yaitu : Keindahan adalah sesuatu yang mendatangkan rasa senang.
- Selanjutnya menurut pendapat dari Hemsterhuis, pujangga Belanda : Keindahan adalah sesuatu yang paling banyak mendatangkan rasa senang (Hemsterhuis, pujangga Belanda).
- Keindahan adalah susunan yang teratur dari bagian yang erat antara satu dengan lainnya (Baumgarten, pujangga Jerman).
- Keindahan adalah sesuatu yang memiliki proporsi yang harmonis (Shaftesbury, pujangga Jerman).
- Keindahan adalah keserasian obyek dengan tujuannya (Emmanuel Kant).
- Keindahan berasal dari kata indah yang artinya bagus, cantik, atau elok. Indah sama dengan “beauty” (bahasa Inggris), “Beau” (bahasa Perancis) atau “Bello” (bahasa Italia). Keindahan dapat diartikan secara artistik, terbatas, dan luas.
Demikianlah
definisi mengenai keindahan yang saya temukan dari berbagai sumber. Menurut
pendapat saya sendiri keindahan merupakan sesuatu yang enak dilihat, memberikan
ketentraman dan kekaguman dalam hati ketika kita melihatnya, serta memiliki
nilai estetika didalamnya.
Selanjutnya saya akan menjelaskan
tentang perbedaan antara keindahan sebagai suatu kualitas abstrak dan sebagai sebuah
benda tertentu yang indah. Keindahan sebagai suatu kualitas yang abstrak
merupakan wujud keindahan yang tidak dapat kita sentuh namun dapat kita
rasakan. Misalnya saja sebuah desa yang memiliki lingkungan yang bersih, asri,
tidak ada sampah yang berserakan disekelilingnya, serta memiliki masyarakat
yang damai, aman, dan tentram. Hal demikian itu menurut saya merupakan suatu
keindahan sebagai kualitas abstrak yang indah. Dikarenakan keindahan tersebut
dapat kita rasakan, namun tidak berbentuk benda nyata yang dapat kita sentuh.
Sedangkan keindahan sebagai sebuah
benda merupakan wujud keindahan dalam bentuk benda yang dapat kita sentuh dan bukan
merupakan suatu hal yang abstrak namun
sesuatu yang nyata. Contohnya yaitu sebuah patung yang indah. Keindahan dalam
patung tersebut merupakan dalam wujud sebuah benda nyata yang dapat kita sentuh
dan dapat pula kita rasakan keindahan dari patung tersebut, sehingga memberikan
rasa indah bagi orang yang melihatnya.
Contoh keindahan secara luas
merupakan keindahan yang mencakup beberapa aspek keindahan yaitu keindahan
seni, keindahan alam, keindahan moral, serta keindahan intelektual. Keindahan
alam merupakan keindahan yang terdapat pada alam sekitar kita. Misalnya
pegunungan dan lautan. Kedua hal tersebut merupakan contoh keindahan alam,
dikarenakan keindahan tersebut bersumber dari alam.
Selanjutnya ada keindahan seni.
Keindahan seni merupakan keindahan yang bersumber dari karya cipta manusia yang
dibuat dengan seni sehingga menghasilkan sebuah benda yang indah. Contohnya
adalah sebuah lukisan dan sebuah patung yang merupakan karya seni manusia dan
dapat dinikmati keindahannya oleh orang yang melihatnya.
Yang ketiga ada keindahan moral,
yaitu keindahan yang bersumber dari sebuah moral yang dapat berwujud sebagai
sebuah tingkah laku ataupun norma yang ada di masyarakat sehingga dapat
menghasilkan keindahan yang dapat dirasakan. Contohnya adalah sebuah masyarakat
yang hidup akur, saling tolong - menolong, dan hidup rukun tanpa pertentangan.
Hal tersebut dapat dilihat indah oleh orang yang melihatnya sehingga dapat
dikategorikan sebagai keindahan.
Yang terakhir adalah keindahan
intelektual, yaitu keindahan yang bersumber dari akal pikiran manusia sehingga
menghasilkan sebuah keindahan bagi orang yang merasakannya.
Setelah kita bahas mengenai contoh
keindahan dalam arti luas, selanjutnya kita bahas mengenai nilai estetik. Nilai
estetik merupakan suatu nilai keindahan yang biasanya ditujukan untuk sebuah
karya seni, karena seni merupakan salah satu dunia yang selalu menghadirkan
keindahan yang dapat kita rasakan setiap kali kita melihatnya.
Pada seni Nilai Estetik sangat di butuhkan agar para seniman dapat menyajikan keindahan ketika mereka menampilkan dan menyajikan kepada para penonton dan dapat juga di gunakan untuk menentukan layak atau tidak nya suatu seni untuk di pertontonkan kepada public.
Sebagai contoh banyak diantara bidang
seni atau kesenian yang erat kaitannya dengan nilai estetik, misalnya pada seni
lukis. Pada bidang seni lukis dibutuhkan nilai estetik agar keindahan dari
lukisan tersebut dapat dilihat dan dirasakan oleh orang yang melihatnya dan di
bidang musik sangat di butuhkan keindahan agar keindahan dari musik yang di
mainkan dapat didengar oleh para pendengar musik, ketika musik dimainkan
barulah musik itu di nilai dan memiliki nilai Estetik.
Selain nilai etetik, ada pula yang
disebut nilai intrinsik dan nilai ekstrinsik. Nilai Ekstrinsik dan Intrinsik
dapat kita jumpai pada pembahasan suatu karya seni di bidang Sastra dan
berhubungan dengan keindahan. Nilai-nilai ini harus kita ketahui agar kita
dapat mengetahui keindahan dari suatu karya seni dan bisa juga di gunakan
sebagai alat untuk mengenali seperti apa karya seni yang sedang kita bahas.
Nilai Intrinsik adalah
nilai yang berasal dari dalam karya seni itu ssendiri ,sedangkan nilai
Ekstrinsik adalah suatu nilai berasal dari luar karya seni tersebut. Biasanya
pada bidang sastra nilai intrinsik dan ekstrinsik di gunakan sebagai sebuah
unsur yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.
Nilai ekstrinsik adalah sifat
baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya ,
yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu. Contohnya antara lain : puisi,
bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi, baris, sajak, irama, itu disebut
nilai ekstrinsik
Sedangkan intrinsik adalah sifat baik dari benda yang
bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi kepentingan benda itu
sendiri. Contohnya adalah pesan puisi yang ingin disampaikan kepada pembaca
melalui (alat benda) puisi itu disebut nilai intrinsik .
Nilai keindahan instrinsik merupakan nilai bentuk seni yang dapat diindera dengan mata, telinga atau keduanya. Nilai ini kadang juga disebut nilai struktur yaitu bagaimana cara menyusun nilai-nilai ekstrinsiknya atau bahannya berupa rangkaian peristiwa. Semuanya disusun begitu rupa sehingga menjadi sebuah bentuk yang berstruktur dan dinamai nilai instrinsik.
Nilai keindahan instrinsik merupakan nilai bentuk seni yang dapat diindera dengan mata, telinga atau keduanya. Nilai ini kadang juga disebut nilai struktur yaitu bagaimana cara menyusun nilai-nilai ekstrinsiknya atau bahannya berupa rangkaian peristiwa. Semuanya disusun begitu rupa sehingga menjadi sebuah bentuk yang berstruktur dan dinamai nilai instrinsik.
Selanjutnya
kita bahas mengenai kontemplasi dan ekstansi. Apa itu kontemplasi? Pasti
diantara kita banyak yang belum mengetahui istilah ini. Kontemplasi merupakan dasar dalam
diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah yang merupakan suatu proses
bermeditasi merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam untuk mencari
nilai-nilai, makna, manfaat dan tujuan atau niat suatu hasil penciptaan. Ada pula yang disebut dengan Ekstansi.
Ekstansi yaitu dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan
menikmati sesuatu yang indah.
Kontemplasi merupakan faktor pendorong untuk menciptakan keindahan,
sedangkan ekstansi merupakan faktor pendorong untuk merasakan, menikmati
keindahan. Karena derajat atau tingkat kontemplasi dan ekstansi itu
berbeda-beda antara setiap manusia, maka tanggapan terhadap keindahan karya
seni juga berbeda-beda.
Dengan demikian,
selesailah pokok bahasan kita yang pertama. Sekarang kita lanjutkan ke dalam
pokok bahasan kedua mengenai Renungan, dalam tulisan ini saya akan menyebutkan
teori-teori dalam renungan.
Renungan berasal dari kata renung, yang artinya diam-diam memikirkan sesuatu atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Terdapat beberapa teori tentang renungan. Diantaranya adalah sebagai berikut :
Renungan berasal dari kata renung, yang artinya diam-diam memikirkan sesuatu atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Terdapat beberapa teori tentang renungan. Diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Teori Pengungkapan
” Arts are in expression of human feeling ”
( seni adalah merupakan ungkapan dari perasaan manusia )
Dikemukakan oleh filsuf Italia Benedeto
Croce (1886-1952) dengan karyanya yang telah diterjemahkan dalam bahasa
Inggris ” Aesthetic as Science of Expression and General Lingusitic “. Beliau
menyatakan bahwa ” art is expression of impressions ” (seni adalah ungkapan
dari kesan-kesan). Expression sama dengan intuition. Dan intuisi adalah
pengetahuan intuitif yang diperoleh melalui penghayatan tentang hal-hal
individual yang menghasilkan gambaran angan-angan (images).
2. Teori
Metafisik
Teori metafisis merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karya tulisannya sebagian membahas estetik filsafati, konsepsi keindahan dan teori seni. Sesuai dengan metafisika Plato yang mendalilkan adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi sebagai realita ilahi. Pada tahap yang lebih rendah terdapat realita duniawi yang merupakan cerminan semu yang mirip realita ilahi itu.
Dalam zaman modern suatu teori seni lainnya yang
bercorak metafisis dikemukakan oleh filsuf Arthur Schopenhauer (1788-1860).
Menurut beliau seni adalah suatu bentuk dari pemahaman terhadap realita. Dengan melalui perenungan semacam ini
lahirlah karya seni. Seniman besar adalah seseorang yang mampu dengan
perenungannya itu menembus segi-segi praktis dari benda-benda sekelilingnya dan
sampai pada maknanya yang dalam, yakni memahami ide-ide dibaliknya.
3. Teori
Psikologis
Dikemukakan
oleh Freedrick Schiller (1757-1805) dan Herbert Spencer (1820-1903).
Menurut Schiller, asal mula seni adalah dorongan batin untuk bermain-main
(play impulse) yang ada dalam diri seseorang.
Seni semacam permainan yang menyeimbangkan segenap kemampuan mental manusia berhubungan dengan adanya kelebihan energi yang harus dikeluarkan. Bagi Spencer, permainan itu berperan untuk mencegah kemampuan-kemampuan mental manusia menganggur dan kemudian menciut karena disia-siakan.
Teori lain yang dapat dimasukkan ke dalam teori psikologis adalah teori penandaan (signification theory) yang memandang seni sebagai suatu lambang atau tanda dari perasaan manusia.
Seni semacam permainan yang menyeimbangkan segenap kemampuan mental manusia berhubungan dengan adanya kelebihan energi yang harus dikeluarkan. Bagi Spencer, permainan itu berperan untuk mencegah kemampuan-kemampuan mental manusia menganggur dan kemudian menciut karena disia-siakan.
Teori lain yang dapat dimasukkan ke dalam teori psikologis adalah teori penandaan (signification theory) yang memandang seni sebagai suatu lambang atau tanda dari perasaan manusia.
Setelah pokok bahasan kedua tentang
renungan kita bahas. Selanjutnya pokok bahasan yang terakhir Dan yang terakhir yaitu
Keserasian. Adapun teori-teori dalam keserasian, antara lain sebagai berikut :
1.
Teori Objectif
Teori
ini menyatakan keindahan atau ciri-ciri yang menciptak nilai estetika adalah
sifat (kulitas) yang memang melekat dalam bentuk indah yang bersangkutan,
terlepas dari orang yang mengamatinya.Pendukung teori objectif adalah Plato,
Hegel.
2.
Teori Subjectif
Teori
ini menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak
ada, yang ada hanya perasaan dalam diri sesorang yang mengamati suatu benda.
Pendukung nya adalah Henry Home, Earlof Shaffesburry.
3.
Teori Perimbangan
Dalam arti yang terbatas yakni
secara kualitatif yang di ungkapkan dengan angka-angka, keindahan hanyalah
kesan yang subjectif sifatnya dan berpendapat bahwa keindahan sesungguhnya
tercipta dan tidak ada keteraturan yakni tersusun dari daya hidup,
penggembaraan, pelimpahan dan pengungkapan perasaan.
Dengan dibahasnya tiga pokok bahasan
diatas, maka selesailah tulisan saya mengenai manusia dan keindahan ini. Kesimpulan yang saya ambil mengenai
manusia dan keindahan yaitu bahwa hubungan antara manusia dan keindahan merupakan
sebuah keterkaitan dimana seorang manusia dapat merasakan keindahan dan
keindahan dapat dibuat oleh manusia. Apabila terdapat kekurangan dan
salah-salah kata dalam penulisan saya diatas, mohon dimaafkan. Semoga tulisan
diatas dapat berguna bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya. Sekian dan terimakasih.
Wassalamualaikum
Wr. Wb.
Tulisan diatas dikutip dari
beberapa sumber dibawah ini :
Nugroho, Widyo &
Muchi, Achmad; Ilmu Budaya Dasar; Universitas Gunadarma. Jakarta.1994.
0 komentar:
Posting Komentar