بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ اارَّØ­ِيم
nuruldiniindriyani.blogspot.co.id. Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 26 April 2013

Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalan Kesusastraan




Dalam tugas Ilmu Budaya Dasar ini, saya akan menguraikan materi mengenai Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusastraan.Pandangan saya mengenai materi ini adalah mengenai sebuah keterkaitan antara kesusastraan dengan ilmu budaya dasar. Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap ilmu pasti memiliki keterkaitan dengan ilmu lainnya, begitu pula degan ilmu budaya dasar dengan kesusastraan. Untuk mengetahui lebih jelas tentang pembahasan materi ini marilah kita baca uraian dibawah ini.

Sebelum mempelajari lebih lanjut mengenai materi diatas, ada baiknya kita mengetahui makna dari ilmu budaya dasar dan kesusastraan itu sendiri, agar kita lebih paham tentang maksud dan konsep meteri yang akan kita bahas disini.Pertama, kita bahas mengenai Ilmu Budaya Dasar. Ilmu Budaya Dasar semula dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa inggris the humanities.Istilah ini berasal dari bahasa latin humanus,yang berati manusiawi, berbudaya, dan halus. Ilmu Budaya Dasar secara sederhana adalah pengetahuan yang diharapkan mampu memberikan pengetahuan dasar dan umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah manusia dan kebudayaan.

Sedangkan, yang dimaksud dengan sastra Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia , sastra adalah bahasa (kata-kata, gaya bahasa) yang dipakai dalam kitab-kitab (bukan bahasa sehari-hari). Definisi kedua menurut kamus ini adalah karya tulis, yang jika dibandingkan dengan tulisan lain, memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keaslian, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya. Adapula yang menyebutkan bahwa sastra berasal dari bahasa sansekerta yang berarti “tulisan” atau “karangan”. Sastra biasanya diartikan sebagai karangan dengan bahasa yang indah dan isi yang baik. Bahasa yang indah artinya bisa menimbulkan kesan dan menghibur pembacanya. Isi yang baik artinya berguna dan mengandung nilai pendidikan. Bentuk fisik dari sastra disebut karya sastra. Penulis karya sastra disebut sastrawan. Dalam Bahasa Indonesia, kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada ”kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu. Tetapi kata ”sastra” bisa pula merujuk kepada semua jenis tulisan, apakah ini indah atau tidak. 

Selain dua pengertian diatas, ada pula arti sastra dalam kesusastraan yaitu sastra bisa dibagi menjadi sastra tertulis atau sastra lisan. Di sini, sastra tidak banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu. 

      Kenyataannya yang kita hampiri saat ini pada hampir setiap jaman, sastra mempunyai peranan yang lebih penting. Alasan pertama adalah karena sastra menggunakan bahasa. Sementara itu, bahasa mempunyai untuk menampung hampir semua pernyataan kegiatan manusia. Dalam usahanya memahami dirinya sendiri, yang kemudian melahirkan filsafat, manusia mempergunakan bahasa. Manusia dan bahasa pada hakekatnya adalah satu. Kenyataan inilah yang mempermudahkan sastra untuk berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sastra juga didukung oleh cerita. Dengan cerita orang lebih mudah tertarik, dan degan cerita orang lebih mudah mengungkapkan gagasannya dalam bentuk yang tidak normatif.

Seperti yang sudah kita ketahui bahwa puisi merupakan bagian dari seni sastra, sedangkan sastra merupakan bagian dari kesenian, dan kesenian adalah unsur dari kebudayaan. Sehingga Puisi dapat diartikan ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik atau estetik yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya. Kepuitisan, keartistikan atau keestetikaan bahsa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan : Figura bahasa, Kata-kata yang ambiguitas, Kata-kata yang berjiwa, Kata-kata yang konotatif, dan Pengulangan. Adapun tujuan penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut :

1.    Makna hubungan puisi dengan pengalaman hidup
Penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”. Yang artinya manusia senantiasa ingin selalu memiliki salah ssatu kebutuhan dasarnya untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpalan pengalaman langsung yang terbatas. Dengan pengalaman perwakilan itu puisi dapat memberikan kepada para mahasiswa memiliki kesadaran yang penting untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sendiri dan tentang masyarakat.

2.    Puisi dengan kesadaran individual
Dengan membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk berfikir menurut hati nurani, baik untuk orang lain maupun diri sendiri.

3.    Puisi dengan keinsafan social
Dalam puisi syarat dengan masalah sosial, yang terlibat dalam issue dan problem sosial. Yaitu bisa berupa penderitaan, perjuangan, konflik, serta pemberontakan terhadap hukum Tuhan.

Contoh yang dapat kita temui yaitu dalam puisi Rendra dengan judul “Episode” misalnya, melukiskan betapa kemesraan cinta begitu merasuk kedalam jiwa dua  sejoli muda-mudi yang menjalin ikatan cinta. Ataupun contoh lainnya Puisi Amir Hamzah denga judul “Padamu Jua” yang isinya merupakan ratapan hati yang hancur luluh karena tali cintanya yang telah begitu mesra dengan sorang gadis jawa direnggut dan diputuskan oleh ayahnya, yang menjodohkan dengan gadis pilihan ayahnya yang masih terbilang kemenakannya sendiri.

 
Setelah diatas kita membahas mengenai puisi dalam kesusastraan, selanjutnya saya akan menjabarkan keterkaitan antara ilmu budaya dasar dengan prosa. Istilah prosa biasanya kita kenal dengan fiksi dan tidak jarang sering diartikan sebagai cerita rekaan,prosa cerita dan juga sebagai cerita. Di dalam kesusastraan bahasa Indonesia kita. Ada dua macam prosa yaitu : Prosa lama, contohnya : dongeng, hikayat, sejarah, epos, dam cerita pelipur lara. Dan yang kedua yaitu prosa baru, contoh prosa baru antara lain : cerita pendek,  roman / novel, biografi,  kisah, dan otobiografi. Adapun point-point yang dapat kita peroleh melalui membaca prosa, antara lain :

1.  prosa fiksi memberikan rasa gembira atau senang
2.  prosa fiksi memberikan suatu informasi didalamnya
3.  prosa fiksi memberikan warisan budaya
4.  prosa dapat memberikan suatu penyesuaian wawasan.
  
Demikianlah ulasan singkat mengenai Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusastraan yang saya dapat. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa sastra memiliki pengaruh terhadap kebudayaan yang ada. Dalam kebudayaan sendiri terdapat dua jenis sastra yaitu prosa dan puisi yang sering dikaitkan dengan kebudayaan dikarenakan sastra juga mencerminkan kebudayaan dalam setiap kelompok. Mohon maaf apabila masih banyak kekuragan dalam tulisan ini. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Sekian dan terimakasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Sumber :
Nugroho, Widyo & Muchi, Achmad; Ilmu Budaya Dasar; Universitas Gunadarma. Jakarta.1994.

ads

Ditulis Oleh : Unknown Hari: Jumat, April 26, 2013 Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar

 
twitter facebook google plus email